Umpasa adalah karya sastra Simalungun, yang kebanyakan tidak diketahui penulisnya. Bentuk umpasa ini berupa Puisi, hanya saja jumlah barisnya harus genap, antara empat sampai enambelas, boleh juga lebih.
Ciri-ciri umpasa itu adalah
1. Pada umumnya terdiri dari empat baris, kalaupun ada yang lebih jumlahnya harus genap.
2. Pada umumnya setiap baris terdiri dari tiga kata dan tujuh suku kata
3. Kebanyakan bersajak abab
4. Setiap umpasa terdiri dari isi dan sampiran
5. Kebanyakan pengarangnya anonim
Menurut isi atau sifatnya umpas itu dapat dibagi atas
1. Umpasa anak-anak
a. Umpasa suka-cita
b. Umpasa duka-cita

2. Umpasa orang muda
a. Umpasa nasib atau dagang
b. Umpasa muda-mudi
c. Umpasa jenaka

3. Umpasa orang tua
a. Umpasa nasihat
b. Umpasa adat
c. Umpasa agama
d.
Jika dibandingkan dengan pantun melayu, umpasa memiliki persamaan, baik dalam bentuk isi maupun sifat. Perbedaan yang jelas yaitu pada jumlah baris, jumlah kata dan jumlah suku kata pada setiap baris.
Pantun dalam sastra melayu dapat dapat disamakan dengan umpasa dalam sastra simalungun.

Ferdinan De J Saragih, Penyair, Cerpenis, Pemerhati Budaya, Bahasa dan Lingkungan. Lahir di Desa Sigodang, Sumut, 04 Desember 1988

Rujukan
Tarigan, Hendry Guntur. 1980. Perbandingan umpasa simalungun dengan pantun melayu.Jakarta: proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan Daerah